Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BeritaTNI

Dansektor 22 Citarum Harum Kolonel Inf Ujang Sudrajad, S.E Monitoring Langsung Rumah Kompos di Wilayah Lembang

94
×

Dansektor 22 Citarum Harum Kolonel Inf Ujang Sudrajad, S.E Monitoring Langsung Rumah Kompos di Wilayah Lembang

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Lembang,kicaunews.com – Dalam rangka jalankan rencana aksi terkait penanganan limbah kotoran hewan, Dansektor 22 Citarum Harum Kolonel Inf Ujang Sudrajad, S.E bersama staf Posko melaksanakan monitoring Rumah Kompos Sub 08, hang berada di wilayah RT. 04/11 Kampung Pasirwangi Desa. Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Jum’at, 19 April 2024.

Selain suguhkan objek wisata, area lembang juga merupakan salah satu tempat pembiakan sapi perah, pertama di indonesia, sehingga banyak warganya yang mengembangbiakan hewan ternak salah satunya sapi.

Example 300x600

Disisi lain dari banyaknya peternakan yang ada di wilayah lembang, tentunya akan menyisakan limbah dari kotoran hewan tersebut, namun guna mengatasi penyebaran limbah Sektor 22 Citarum Harum bergerak dan mengedukasi peternak agar dapat mengolah limbah kotoran hewan dijadikan hal yang lebih bermanfaat yaitu dengan menyulapnya menjadi pupuk kompos.

Rumah Kompos salah satu bukti nyata kerja Sektor 22 Citarum Harum dalam mengatasi permasalahan limbah yang dihasilkan oleh hewan ternak, di rumah kompos semua proses dilakukan dari mulai pengambilan kotoran hewan sampai kepada pengomposan sehingga hasilnya dapat digunakan untuk melengkapi pada sektor pertanian.

Pada kesempatannya, Kolonel Inf Ujang Sudrajad mengatakan, Rumah kompos yang di bangun berfungsi untuk memproses pengomposan sisa hasil tanaman jerami, limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik, kompos dan dilengkapi dengan alat pengolah pupuk organik.

“Jelas ini merupakan salah satu langkah dalam mengatasi permasalahan limbah kotoran hewan yang dihasilkan di tempat peternakan yang memang sangat banyak di area ini, sehingga limbah kotoran hewan tidak lagi di buang ke sungai, yang nantinya menjadi masalah baru yaitu pencemaran lingkungan,” jelas Ujang.

Pihaknya juga menyebutkan, bahkan rumah kompos juga merupakan sarana untuk edukasi, dimana di tempat ini dijadikan pelatihan secara langsung teruntuk warga dan peternak, agar kandang menjadi lebih bersih dan sehat serta mengurangi pencemaran lingkungan.

“Manfaat lainnya adalah, warga yang turut bergerak mengolah kotoran hewan menjadi pupuk kompos sudah pasti, jika di kelola dengan serius hal tersebut akan menjadi pemasukan tambahan secara ekonomi, karena pupuk kompos dapat di jual dan sangat bermanfaat bagi sektor pertanian,” tandasnya. (*)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *