Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BeritaDaerah

HABIS JABATAN TERBITLAH UTANG

781
×

HABIS JABATAN TERBITLAH UTANG

Sebarkan artikel ini
Oplus_131072
Example 468x60

Pangandaran-kicaunews.com,
Raden Ajeng Kartini adalah tokoh pejuang kesetaraan yang dikenal dengan semangatnya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan di Indonesia. Dalam bukunya yang terkenal, “Habis Gelap Terbitlah Terang,” Kartini menggambarkan perjuangannya untuk membawa pencerahan dan harapan di tengah keterbelakangan.

Namun menurut Tedi Yusnandar selalu penggiat SARASA Pangandaran, mengatakan, jika Kartini melihat situasi di Pangandaran saat ini, khususnya terkait dengan Peralihan Kekuasaan Politik, dia mungkin akan menuliskan pandangan kritis tentang keadaan tersebut dengan judul “Habis Jabatan Terbitlah Utang.” Dalam artian, Pergeseran Kekuasaan dan Risiko Utang. Minggu (21/04/2024).

Example 300x600

Di Pangandaran, lanjut Tedi, seperti halnya di Daerah-Daerah lain, Peralihan Jabatan Politik bisa membawa perubahan kebijakan dan arah pembangunan. Namun, perubahan ini bisa menimbulkan risiko, seperti Utang Daerah yang meningkat akibat proyek-proyek yang tidak direncanakan dengan baik, pengeluaran yang melebihi pendapatan, atau ketidakstabilan Politik yang mempengaruhi manajemen keuangan Daerah.

” Seperti Dampak Utang Pemerintah Daerah pada Masyarakat, Utang Daerah yang tinggi dapat berdampak buruk pada masyarakat lokal. Kualitas hidup masyarakat dapat menurun jika Pemerintah Daerah kesulitan menyediakan layanan Publik yang memadai karena terbatasnya anggaran. Selain itu, pembangunan infrastruktur mungkin tertunda atau tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mempengaruhi kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi.” ungkap Tedi.

Jika Kartini menulis tentang keadaan Pangandaran sambung Tedi, dia mungkin akan mengkritik kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan Daerah. Kartini mungkin akan menyarankan Pemerintah Daerah untuk fokus pada prioritas pembangunan yang jelas dan efisien, serta menghindari proyek-proyek yang hanya memperburuk utang.

” Kartini juga mungkin akan mendorong masyarakat Pangandaran untuk lebih aktif dalam mengawasi jalannya Pemerintahan dan kebijakan yang diambil oleh pemimpin terpilih. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa Pemerintah bertanggung jawab dan transparan dalam mengelola Anggaran Daerah.” jelasnya.

Maka ungkap Tedi, dapat disimpulkan, “Habis Jabatan Terbitlah Utang” adalah kritik yang relevan terhadap kondisi Politik dan keuangan di Pangandaran. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan Pemerintahan yang transparan, efisien, dan akuntabel. Masyarakat harus berperan aktif dalam mengawasi kebijakan Pemerintah dan menuntut pertanggungjawaban dari Pemimpin mereka. Dengan demikian, Pangandaran dapat mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakat lokal.

Dalam penutupnya Tedi Yusnandar. N mengucapkan
SELAMAT HARI KARTINI, semoga kaum Waha, Perempuan Pangandaran bisa menjadi Kartini- Kartini yang mampu mendorong perubahan Pangandaran ke arah yang lebih baik lagi.
***TP***

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *