Bandung, kicaunews.com – Satuan Tugas Citarum Harum Sektor 5 Sub 1 menerapkan metode inovatif melalui pembuatan lubang biopori di Wilayah Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung. Senin (25/3/2024).
Dalam keterangannya, Dansub 1 Peltu Napitupullu menjelaskan, meskipun terlihat sederhana, lubang biopori memiliki manfaat luar biasa dalam pencegahan banjir.
“Metode ini terbukti efektif dalam menyerap air hujan yang dapat mengakumulasi dan menyebabkan genangan air yang mengganggu lingkungan sekitar”. Jelasnya.
Menurutnya, Lubang biopori merupakan sebuah terobosan yang digunakan untuk meningkatkan peresapan air ke dalam tanah.
“Dengan membuat lubang biopori secara teratur, air hujan dapat langsung meresap ke dalam tanah dan tidak menumpuk di permukaan. Hal ini membantu mengurangi risiko banjir serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi warga sekitar”. Tuturnya.
Lanjutnya, Kampung Haur Cucuk menjadi salah satu lokasi yang dipilih untuk penerapan lubang biopori ini sebagai bagian dari program Citarum Harum yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas dan keberlanjutan lingkungan di sepanjang Sungai Citarum.
“Dalam pelaksanaannya, Satgas Citarum Harum Sektor 5 Sub 1 melibatkan warga setempat dalam kegiatan ini, sebagai bentuk partisipasi aktif dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan”. Ujar dia.
Melalui pembuatan lubang biopori, Ia berharap dapat mengurangi genangan air di lingkungan sekitar dan meningkatkan efisiensi penggunaan air hujan.
” Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan merawat lingkungan demi menciptakan Citarum yang lebih bersih, sehat, dan lestari”. Ajaknya.
Metode lubang biopori yang diterapkan oleh Satgas Citarum Harum Sektor 5 Sub 1 merupakan salah satu contoh nyata dari upaya pemerintah dalam menghadapi permasalahan lingkungan.
Dengan inisiatif seperti ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan semakin meningkat, serta mendorong terciptanya perubahan positif bagi lingkungan sekitar. (MW)