Jakarta, Kicaunews.com – Gempa yang terjadi di pulau bawean, menyebabkan ribuan bangunan mengalami kerusakan. Hingga saat ini tercatat ada sekitar 2.000 lebih bangunan rusak.
Hal itu disampaikan Kalaksa BPBD Gresik Sukardi. Jumlah bangunan rusak itu mengalami kerusakan ringan, sedang, hingga berat.
“Kami sudah satu hari ini di Pulau Bawean. Total ada sekitar 2.000 lebih bangunan rusak, baik itu kerusakan ringan, sedang, maupun berat,” jelas Sukardi ketika dihubungi detikJatim, Minggu (24/3/2024).
Sukardi menjelaskan, diantara 2.000 lebih bangunan rusak itu, ada sekitar ratusan bangunan yang mengalami kerusakan berat. Kerusakan terjadi di dua kecamatan, yaitu Sangkapura dan Tambak.
“Itu data yang masuk ke kami. Tapi belum terverifikasi,” terangnya.
Menurut beliau, kerusakan paling parah terjadi di Kecamatan Tambak. Kerusakan tidak hanya menimpa rumah warga, tetapi juga perkantoran, sekolah, puskesmas, masjid, dan fasilitas umum lainnya.
“Bangunan yang mengalami rusak berat ada 387 di Kecamatan Tambak. Sedangkan di Sangkapura ada 44 bangunan yang rusak berat,” jelas Sukardi
Dampak gempa bumi ini membuat warga Bawean memilih meninggalkan rumahnya sementara waktu dan memutuskan untuk mengungsi.
Sudah dua hari warga mengungsi di lapangan sepak bola, sawah, hingga pegunungan. Mereka membangun tenda dengan peralatan seadanya.
“Dari data terakhir, hampir semua warga Kecamatan Tambak dan Sangkapura mengungsi di tempat terbuka. Mereka mengungsi tidak jauh dari rumahnya. Ada juga yang berkumpul di tempat yang lebih tinggi seperti pegunungan,” jelasnya.
Sukardi menjelaskan bahwa warga Bawean saat ini masih belum mau kembali ke rumah masing-masing. Mereka masih trauma dengan kondisi yang terjadi.
“Kami juga membawa bantuan ke sini. Kami membawa bantuan seperti matras, tenda, kasur, hingga selimut. Makanan siap saji juga ada,” ucap Sukardi.
“Tidak hanya itu, kami juga datang bersama rekan-rekan kesehatan. Banyak di sini yang mengeluh dan mengalami sakit,” ujarnya.
(Red)
