Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
News

Kapolri Minta Jajaran Cegah Potensi Kebocoran Anggaran Negara

139
×

Kapolri Minta Jajaran Cegah Potensi Kebocoran Anggaran Negara

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jakarta, Kicaunews.com – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan pelatihan peningkatan kemampuan penyidik dan penyidik pembantu dalam menangani tindak pidana di bidang perkebunan dan kehutanan.

Dalam acara ini, Kapolri menegaskan pentingnya pelatihan tersebut sebagai langkah strategis untuk mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam mencegah potensi kebocoran anggaran negara.

Example 300x600

Kapolri menjelaskan bahwa Presiden Prabowo telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) yang terdiri dari Dewan Pengarah dan Satgas Pelaksana.

Satgas ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kejaksaan dan Menteri Pertahanan sebagai Dewan Pengarah, serta didukung oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kejaksaan, dan anggota TNI-Polri.

Struktur kolaboratif ini diharapkan mampu memperkuat pengawasan dan penegakan hukum di sektor perkebunan dan kehutanan, sehingga mendorong pengelolaan sumber daya yang transparan dan akuntabel.

“Tujuan dari satgas ini tentunya adalah bagaimana supaya negara bisa mendapatkan pendapatan yang optimal, dari sisi-sisi yang menurut catatan dari pemerintah dari BPKP masih ada potensi-potensi kebocoran yang harus dimaksimalkan,” terang Kapolri, Senin (13/1/2025).

Kapolri menyampaikan, Presiden RI Prabowo berulang kali menegaskan, Indonesia mempunyai SDA yang luar biasa. Jika potensi itu dimanfaatkan, Indonesia akan menjadi negara besar.

“Namun di satu sisi beliau selalu sampaikan bahwa Indonesia ini menempati peringkat ekor 6, artinya apa ekor 6 itu artinya bahwa terjadi ketidakefisienan 30% dari penggunaan anggaran,” imbuh Kapolri.

Dengan kondisi tersebut, Kapolri mengatakan anggota Polri harus bersama-sama ikut menekan ketidakefisienan tersebut.

Selain itu, pemerintah juga berupaya agar sumber-sumber yang masih banyak potensinya bisa dimaksimalkan untuk penerimaan negara.

“Saya menyampaikan pada rekan-rekan bahwa hal ini kita berbicara khusus terkait dengan masalah sawit ataupun keterlanjuran sawit, dan ini saya kira masuk di dalam Asta Cita Bapak Presiden khususnya ke-5, di mana Indonesia ke depan ingin melanjutkan hilirisasi namun di satu sisi juga meningkatkan nilai tambah dalam negeri,” ujar Kapolri.

Kapolri menyampaikan berdasarkan perhitungan para ahli, jika potensi tersebut benar dimaksimalkan, sektor sawit saja akan menghasilkan investasi sebesar US$618,1 M, ekspor sebesar Rp857,9 M, pertumbuhan ekonominya juga bisa bertambah Rp235,9 M, dan tenaga kerjanya juga bisa bertambah.

“Namun demikian dari catatan 179 produk hilir, Indonesia juga berada di posisi paling tinggi, kalau kita lihat dari bagaimana perbandingan Indonesia dengan negara-negara lain, terlihat bahwa Indonesia memiliki produksi 47 juta ton atau setara dengan 59,26% dari produksi Global, artinya negara kita tertinggi, tertinggi dalam hal produksi sawit,” ungkap Kapolri.

Kapolri berharap ke depan Indonesia dapat memimpin dan menguasai pasar dunia, khususnya masalah sawit.

Dia berharap kehadiran Polri dalam Satgas untuk mencegah potensi kebocoran tersebut dapat dimaksimalkan.

“Jadi ini yang tentunya menjadi arah dan kebijakan Bapak Presiden dan harapannya Polri yang saat ini diajak untuk masuk di satgas betul-betul bisa melaksanakan apa yang diharapkan oleh Bapak Presiden ini dengan maksimal,” pungkasnya.

wibowo

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *