Bandung, kicaunews.com – Satgas Citarum Harum terus berupaya mendorong perbaikan dan revitalisasi sungai di sejumlah wilayah. terutama yang tingkat pencemaran airnya sangat tinggi akibat sampah menumpuk.
Upaya ini dilakukan lewat Program Citarum harum sesuai perpres No. 15 Tahun 2018 Tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum,
Hal itu di lakukan sektor 5 Citarum Harum Sub 4 dikarenakan sungai memiliki peran penting bagi masyarakat, khususnya mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.
Dansub 4 Serma Deni mengungkapkan bahwa dalam program ini Satgas mengajak masyarakat untuk menjaga ekosistem sungai atau khususnya mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.
“Edukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai adalah salah satu tujuan utama dari program ini. Dalam pelaksanaannya, masyarakat secara bergotong royong ikut terlibat dalam mewujudkan sungai yang bersih di lngkungannya masing-masing”. Ungkapnya.
Dalam hal ini, Deni menjelaskan, satgas tidak hanya melakukan normalisasi, pembersihan, dan pengerukan sungai. Lebih dari itu, satgas juga membangun sejumlah sarana dan prasarana seperti taman, ruang terbuka hijau, dan area ramah anak, serta juga mengedukasi masyarakat mengenai pemeliharaan aliran sungai yang sehat dan bermanfaat bagi kehidupan.
‘Tak sampai di situ, program ini juga akan memberikan dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai. Pasalnya, sampah yang terkumpul dari pembenahan sungai tersebut dipilih dan dipilah, lalu dipisahkan antara sampah organik dan anorganik”. Jelasnya.
Sampah organik yang sudah dipilah bisa dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat seperti bahan pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas. Sedangkan sampah anorganik akan dicacah menggunakan alat pencacah sampah yang BRI sediakan bagi masyarakat. Setelah sampah dicacah lalu dijual kepada pengumpul sampah dan masyarakat pun memperoleh uang.
“Satgas akan terus mendorong perubahan cara pandang masyarakat akan fungsi dan peran sungai dalam kehidupan dan masa depannya. Aliran sungai yang bersih dan tertata tidak hanya memperkecil potensi terjadinya banjir saat hujan. Lebih dari itu, sungai mampu memberikan dampak ekonomi dan menggerakan ekonomi masyarakat”. Lanjut Deni.
Ia juga mengajak masyarakat untuk melakukan kegiatan Menanam atau penghijauan di lahan kosong di sekitar sungai. Pohon yang ditanam diutamakan pohon buah, industri atau tanaman keras yang bisa memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar. Hal
“Penanaman dan Penghijauan tanaman keras di sekitar kawasan sungai. Penghijauan dan perawatan terhadap lingkungan padat penduduk serta menjadikan lingkungan sehat. Mendukung keseimbangan ekosistem air, dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan”. Pungkasnya. (*)