Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
News

Workshop Profesional Jurnalistik Digital dan Konten Kreatif Sinergi PJMI dan FKIP UIA

152
×

Workshop Profesional Jurnalistik Digital dan Konten Kreatif Sinergi PJMI dan FKIP UIA

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kicaunews.com, Jakarta—Mahasiswa harus selektif membaca berita di internet, baik yang diproduksi oleh portal berita maupun media sosial (konten yang diproduksi oleh influencer). Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) Ismail Lutan pada Workshop bertema “Profesional jurnalistik digital & konten kreatif” di Kampus Universita Islam As Ayafiiyah (UIA), Jati Waringin-Pondok Gede, Kamis 13 Februari 2025.

“Banyak berita bohong yang diframe untuk tujuan tertentu, yang tanpa sadar pembaca ikut serta menyebarkannya,” tutur Ismail Lutan yang juga Pemimpin Umum parahyangan-post.com ini.

Example 300x600

Oleh sebab itu, lanjut Ismail, mahasiswa harus memahami dunia jurnalistik. Karena dengan memahami dunia jurrnalistik mahasiswa dapat mengetahui berita yang benar dan yang hoax. Berita yang bermanfaat atau tidak bermanfaat. Berita yang diprame atau yang natural. Kepekaannya akan terasah dengan tajam.

“Selain itu mahasiswa juga mampu menulis berita atau konten yang baik, yang bermanfaat bagi umat,” tambahnya.

Menjadi wartawan di era digital, tambah Ismail lutan, merupakan pilihan profesi yang menantang yang tidak kalah dengan profesi lain. Profesionalisme sangat dihormati dan dihargai.
Workshop terselenggara atas kerjasama PJMI dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP UIA).

Selain Ismail Lutan ikut menjadi pembicara traniner nasional dan managing partner rumah edukasi digital Setyohadi Wiratmoko, Kaprodi BK FKIP UIA, yang juga seorang konten kreator dan telah memilki ratusan ribu follower Dita Juwita M.Pd.

Workshop dibuka oleh Dekan FKIP UIA Dr. Misbah Fikrianto MM., M.Pd., M.Si, sekaligus sebagai keynote speech. Juga ikut memberikan sambutan Penasehat PJMI Muhammad Anthony M.Si.
Dalam amanahnya Dr. Misbah mengatakan mahasiswa jangan hanya terpaku pada bidang studi yang digeluti tetapi harus memperkayanya dengan disiplin ilmu lain. Termasuk jurnalistik. Mahasiswa harus berkolaborasi dan membangun jaringan. Jaringan itulah yang kelak akan membuka peluang meniti karir setinggi-tingginya.

“Pengayaan sakofiyah kita, pengayaan akidah kita, pengayaan ilmu kita musti banyak. Oleh karena itu mahasiswa harus meningkatkan komptensinya. Peningkatan kompetensi mesti menjadi nomor satu,” ujarnya.
Ilmu jurnalistik, lanjut Dr. Misbah, sangat penting dipelajari oleh mahasiswa. Karena dengan mempelajarinya mahasiswa akan bisa menulis dengan baik. Mampu mengungkapkan gagasan secara terstruktur dan mudah dipahami oleh pembaca.

“Menulis yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat adalah ibadah,” tandas Misbah.
Sementara Setyohadi Wiratmoko dan Dita Juwita memaparkan cara membuat konten dan video yang bagus dan menarik secara teknis. Menurut mereka membuat konten atau pun video yang menarik dan bisa viral harus memperhatikan berbagai aspek teknis, selain itu juga harus bisa membaca trend yang berkembang.***() widhy

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *