KICAUNEWS.COM, Jakarta –
Anggota DPD RI/MPR RI dari Sumatera Utara, Dedi Iskandar Batubara, menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di daerah pemilihannya pada Rabu lalu (4/12).
Bertempat di Aula Hujjah Asrama Haji Medan, acara tersebut dipadati lebih dari 150 peserta. Banyaknya peserta ini disebabkan karena peserta yang diundang adalah pengurus dan kader Al Washliyah Sumatera Utara. Organisasi Islam terbesar di Sumatera.
“Sungguh saya sangat terharu sekaligus bangga melihat antusiasme peserta pada kegiatan hari ini. Saya sama sekali tidak menyangka yang hadir akan sebanyak ini. Untungnya pihak panitia dan asrama haji tanggap untuk menambah kapasitas ruangan, tempat duduk, dan tentu saja konsumsi, sehingga semuanya bisa terakomodasi. Aula asrama haji yang biasanya terlihat sangat luas, saat ini benar-benar padat dan penuh. Alhamdulillah. Hal ini menunjukkan bahwa ikatan persaudaraan dan silaturrahmi kita tetap erat. Semoga Allah Swt. senantiasa menjaga persaudaraan dan persatuan kita. Amien,” Dedi Iskandar Batubara mengungkapkan kebahagiaannya sebelum memaparkan materi.
Suasana sosialisasi Empat Pilar kali ini memang berbeda dari biasanya. Peserta yang hadir benar-benar membludak. Hal ini menunjukkan bahwa yang datang bukan hanya pengurus, tapi juga para kader dan simpatisan dari segala usia. Dari para pemuda, sampai yang sudah lanjut usia. Mereka semua terlihat akrab saat menyapa satu sama lain.
Dalam paparannya, Dedi Iskandar Batubara menekankan para peranan Al Washliyah dalam merawat persatuan dan kesatuan bangsa. Menurutnya, sebagai organisasi berbasis keagamaan, Al Jam’iyatul Washliyah punya peran dan tanggung jawab besar untuk menjaga persatuan, merawat persaudaran, dan menghidupkan iklim yang Islami di Indonesia.
“Konsepsi NKRI yang diputuskan oleh para pendiri bangsa sebagai bentuk negara, harus kita aktualisasikan dengan komitmen untuk menjaga persatuan dan perawat persaudaraan. Persis seperti yang diterapkan Al Washliyah dari masa ke masa. Pengurus dan kader kita tersebar hampir di setiap provinsi. Berbeda adat dan kultur dengan kita yang tinggal di Sumatera. Tapi kita bisa tetap bersaudara dalam bingkai ukhuwwah Islamiyah. Konsepsi seperti ini juga yang harus kita terapkan dalam interaksi kebangsaan dengan orang yang berbeda agama atau berbeda suku. Kita harus membangun persaudaraan atas dasar kebangsaan, atau ukhuwwah wasthaniyyah,” jelas pria yang juga ketua PW Al Washliyah Sumut.
Peserta terlihat sangat antusias mendengarkan paparan materi Empat Pilar Kebangsaan yang disampaikan oleh pria yang sering menggunakan sarung dalam acara-acara formal. Bahkan setelah acara selesai, banyak peserta yang minta foto bersama dan menanyakan perkembangan politik mutakhir. Dengan sabar dan senyum, Dedi Iskandar melayani permintaan mereka satu persatu.(*)