JAKARTA, Kicaunews.com –
Prof. Didik J. Rachbini selaku Rektor Universitas Paramadina menjadi Keynote Speaker dalam acara memperkuat visi kebangsaan dalam mengatasi lingkungan dan iklim yang bekerja sama dengan MPR RI.
Acara bertempat di Aula Nurcholish Madjid lantai 8 Gedung A, Kampus Cipayung Universitas Paramadina Jl. Raya Mabes Hankam No.Kav 9, Setu, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur Daerah Khusus Ibukota Jakarta 16680. Rabu, 4 Desember 2024.
Menghadirkan narasumber
Eddy Soeparno selaku Wakil Ketua MPR RI, Dr. Ica Wulansari, M.Si selaku Dosen Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Paramadina dan Dr. Aan Rukmana, MA., MM selaku Direktur Kemahasiswaan dan Dosen Falsafah dan Agama Universitas Paramadina dengan
Moderator Myura Blessya Vevanya selaku Ketua Serikat Mahasiswa (SEMA) Paramadina
Dan dalam acara ini dihadiri Mistery Guest yakni
Dr Anies Baswedan, dan dalam kata sambutannya menerangkan bahwa hidup ini salah satu masalah paling besar umat manusia adalah bukan lagi climate change tapi climate Crisis dan krisis ini terasa sekali di Jakarta kebetulan hari ini sudah nggak Teduh tapi cuaca di Jakarta hari ini itu luar biasa dan teman-teman kita semua punya peran di sini untuk masing-masing minimal ada aktivitas kemudian ada sumber daya yang dipakai ada sumber daya yang dikeluarkan sisa yang dikeluarkan itu ada yang dalam bentuk hasil ada yang dalam bentuk sisa maka kalau ini kurangi pemanfaatan sumber dayanya.
Dan yang kedua kurangi sisanya dengan begitu lingkungan kita mungkin akan lebih terjaga, seharusnya begitu ujarnya.
Sekali jadi kalau sehari ganti baju tiga kali itu artinya deterjen yang dipakai akan lebih banyak serana sekali Bu kan kalau kita menggunakan baju bisa dipakai beberapa hari itu artinya deterjenahkan menjadi lebih sedikit jadi ketika kita bicara tentang kegiatan manusia itu intake sama output output-nya dua output-nya karya sama sisa yang kedua sisa sisa Saya tidak menyebutnya sampah sisa nah sisa itu ada yang bisa didaur ulang ada yang harus di di apa yang sat itu berulang darulang ada yang memang sesungguhnya bisa digunakan lagi jadi saya ingat teman-teman terkait sisa itu ketika kami membuka MRT pertama di Jakarta beberapa orang menteri ikut mencobati hari yang pertama Lalu ada satu menteri yang bilang Mas Mas saya usul tempat sampahnya ditambah karena kurang sekali tempat sampahnya lalu saya jawabang Ibu Bu di mati enggak ada tempat sampah lalu kalau ada sampah yang dikantongin ba pulang dibuangnya Di mana ya di kantor dibuangnya di mana Nanti jadi yang disebut sebagai sampah itu sesungguhnya sisa kita buka permen bungkusnya itu ketika masih membungkus permen kita anggap bersih tapi ketika dilepas dari permen lalu kita enggak kotor itu padahal enggak ada yang berubah dari situ hanya berubahnya tempatnya membungkus permen jadi tidak membungkus begitu dia berubah tidak ada permennya mau pegang aja Pisi kita kita anggap ini sampah belum sampah kan
Eddy Soeparno selaku wakil Ketua MPR RI memaparkan materinya , “Data Indonesia asal sumber energinya itu berasal dari energi terbarukan kalauak energi terbarukan saya enggak tahu pembuat pakaian namanya Zara hsm gitu ya merekaasi Indonesia tapi satu harus dari ditbarukan kalau dari gas saja saya enggak mau apalagi batu barat sayaak mau jadi kita kan kesempatan investasi dari negara-negara asing yang mau berinestasi Indonesia tetapi tidak besar karena kita tidak punya sumbernya Lei terbarukan yang di Saya pernah datang ke sebuah pabrik satu di cerbon di neiusat Taiwan dia memproduksi satatu yang lagi in sekarang meraknya apa on on dia prododuksi on bat produksinya tapi dia bilang saya punya satu prik saya saya mengebangkan jadi tidak tapi saya enggak dapat super kebukan Soalnya kalau saya sampai tidak menggunakan super bukan saya ekspor, saya kena pajak kalau saya kena pajak produk Saya sudah tidak banyak sekarang perusahan-perusahan yang di Indonesia yang kerjanya itu memproduksi barang-barang ekspor mereka sudah bicaratkan oleh kawan-kawan pembelinya di luar negeri mka mengatakan kalau kamu tidak beralih ke sumber yang terbarukan tahun depan kuota kamu tidak akan kurangi jadi searang banyak yang suka mencari otak PTI tetapi kita Memang agak lambat dalam mengembangkan sumber-sumber energi kita nah ini menjadi catatan bagi kita agar kita bisa mempercepat langkah tersebut berikut call to Action Nah ini call to action yang saya ajak mahasiswa untuk bersama-sama kita memikirkan solusi untuk mengatasi masalah krisis sisting antara lain melalui proses transisi energi saatnya sekang mahasiswa Kus itu memberikan usulan atas kebijakan-kebijakan untuk pemerintah Bagaimana kita bisa mengaris disiplin melakukan transisi energi lebih menggunakan energi terbalukan ituh kegiatan kita sehari-hari karena apa kampus itu kan semuanya berbasis data berbasis S jadi masukan diberikan Pan akuran dan tidak ada kepentingan apaap saya di mpr itu siap untuk berkolaborasi dengan kampus dengan karangan Akademi agar kita bisa lebih memperkuat aspek pengawasannya aspek perundang-undangannya termasuk juga penganggarannya agar anggaran itu tempat sasaran digunakan untuk hal-hal yang memang bermanfaat dan produktif nah jadi kita morong adanya kolaborasi di antara kampus yang perlu saya sampaikan sebagai pesat terakhir saya teman-teman kita target menjadi negar maju 2045 itu tidak lama lagi kita bicara 2045 itu 20 tahun yang lagi ya kita sekarang ini masih menikmati bonus demografi bonus demografi kita mpahan 10 samp 12 tahun yangan selah itu sudah lewat tetapi perhatikan kita sudah mengalami depolus demografi 12 tahun masih ada sisa 12 tahun lagi tetapi selama 12 tahun kita menikmati bonus demografi pertumbuhan ekonomi kita untuk masukah bisnis kita pertumbuhan ekonomi kita rata-rata hanya 5% artinya Apa artinya apa angkatan kerja produktif yang setiap tahun hadil di sektor lapangan kerja itu tidak manfaatkan dengan baik Kalau saya bisa kasih data statistik ini aku cek juga tapi saya rasa bermanfaat sekarang di Indonesia ada 142 juta angkatan tenaga kerja 60% ada di sektor informal , informal artinya apa informal artinya Hari ini bekerja besok bekerja tetapi lusak sa tidak ya mereka tidak punya jaminan hari tua enggak punya jaminan kesehatan kesehatan ya Dan kalau pemerintah mengatakan bahwa kita akan meningkatkan tax ratio kita itu paling datang dari mana datang nya dari yang kerja yang kemudian membayar tetapi sektor informal karena 60% besar sektor informal penaikan langsungi kalau kita bisa balikkan misalkan saja ya kerja formalnya naik dari 40 50 60 70 tentu tax otomatis akan hari jadi sekarang kita harus berubah agar kita mempercepat proses apa industrialisasi kisasi itu harus terjadi karena itulah sumber untuk merekrut tenaga formal terdidik terampil yang terbaik dan ini adalah sumber tenaga kerja formal nah ini juga yang terakhir kalau kita mau menjadi negara maju niscaya Indonesia itu baru di negara maju lalu kita memiliki World Class University berguruang tinggi kelas stud tidak ada negara maju yang tidak memiliki perguruan tinggi dengan yang terkelas saya berharap Universitas Paramadina bisa menjadi world Class University agar kita ikut mempercepat dan mengangkat Indonesia cepat.
Dr. Aan Rukmana, MA., MM selaku Direktur Kemahasiswaan dan Dosen Falsafah dan Agama Universitas Paramadina menyampaikan paparan materinya , “Bahwa kemudian berkembangnya paham positivisme itu pun clear jadi kalau bapak ibu perhatikan di mana-mana orang sudah mulai melihat apapun dengan kacamata positi, kacamata kuantitif contoh misalnya Bapak Ibu duduk di sini bak punya perasaan ya punya hati punya kesadaran individu tapi kadang-kadang itu enggak dihitung sebagai sesuatu yang ada pokoknya.
Bahwa di depan saya ada 200 peserta seminar misalnya tapi perlah engak kita bayangkan bahwa ada 200 perasaan di sana Nah ketika perasaan itu kita nafikan hanya menjadi angka , bukankah itu terjadi di di manapun mungkin juga termasuk di Indonesia melihat bangsa kita kebangsaan kita semuanya bicara angka kita lupa di belakang angka ada manusia yang juga punya perasaan punya hati itu contoh lainnya sehingga pada ujungnya manusia modern itu semakin asing dengan dirinya ini sudah 4 menit Jadi sudah asing dengan diri nya Jadi kalau ada pertanyaan Who Am I atau Who are you atau What are kita enggak bisa jawab dan ini krisis.
Cerita umat manusia itu sebetulnya karena umat manusia tidak tahu dia itu siapa itu , besarnya Oke next Mas agak cepat aja next nah sebetulnya Kalau agak jauh dikit ya ini bermula dari satu perdebatan di kalangan orang-orang pintar yang di dunia itu ada dek yang coba membedakan ulisan dunia itu enggak boleh diub-hubungkan dengan jiwa jiwa itu enggak bisa dicek secara ilmiah yang bisa dicek itu adalah masalah dunia saja maka sudah ada pembisahan antara jiwa dengan dunia ini di awal begitu ditambah Newton dengan mekanikanya jadi alam ini mekanik Enggak ada ruhnya enggak ada kehidupannya jadi kalau saya lihat pohon kalau di daerah Kuningan ada di Sunda wiwiitan ya pohon itu ada ada rnya kita enggak boleh asal tebang maka orang mod enggak begitu pohonnya pohon lu kan Bah mati b tebang aja Nah ini Ini yang menjadikan kenapa orang itu menjadi paking pintai iunya tapi kehilangan kebijaksanaannya Oke next next aja ya Nah ini akibatnya kita tahu ada peperangan perangan Dunia Pertama Perang Dunia Kedua sekarang kita tahu di temur Tan juga masih terjadi perang Rusia Ukraina juga sedang perang dan kita tahu yang meninggal dunia karena perang dunia pertama kedua termasuk sear searang ini jauh lebih banyak dibandingkan perahan yang terjadi sebelum abad ke-19 silakan cek datanya kok bisa karena pernya pakai ilmu itu sudah enggak lagi engaki pakai Kel kalau tertampel kali kenal lipas sedikit ini Malu enggak bom mati b itu karena ilmu masalahnya covid sama ini juga sama ya eksperasi alam jugace nah sehingga banyak manusia yang kemudian kehilangan kemampuan menghayati hidupnya jadi bisnisbesar manusia itu adalah Kalau menurut saya sebagai tekis filsafat adalah kehilangan kemampuan menghayati hidupnya orang yang ber setiap hari untuk mengumpulkan uang tetapi dia kehilangan Bagaimana menikmati secantri kopi di pagi hari se orang di manaibukkan mengejar macam-macam pencapaian mohon izin sama macam-macam tetapi untuk minum t saja jug bisa menti n itu bukanis yang sebenar dan ujungnya manusia itu kehilangan dimensi yang spiritual ini mau saya sampaikan dan ketika bicara spiritual ini bukan hanya bicara Islam tapi bicara agama-agama yang selalu mengundang kita supaya jangan lupa dimensi spiritual dan hidup ini next nah ini yang satal ini seringkiali sekarang makin hilang Ya sudah enggak lagi diperhatikan semuanya ngomongin perempan semua next padahal dulu di kampung-kampung di desa-desa orang itu memandang alam itu penuh ketakjuban penuh kerendah hatian tapi orang modern biasanya sudah tidak lagi ya itu dia optimis tetapi Memandang Alam itu ya enggak lebih sebagai objek saja untuk kita eksploitasi nah next agak cepat saja nanti teman-teman boleh dibaca next lagi saya menunjukkan gambai-gambar Mas lanjut Mas lanjut lanjutlanjut dulu lanjut dulu lanjut nah ini yang mau saya sampaikan kita kalau bicara alam sebetulnya enggak boleh melupakan ini l dimensinya kalau saya t secara jujur di dunia ini ada empat kerajaan eksistensi yang pertama adalah materi Ini meja mau diapain yang engak akan berubah karena dirinya kecuali lingkungan yang mengubahnya karena dia engak punya kehidupan tetapi jangan lupa ada tumbuhan tumbuhan ini punya kehidupan hanya saja sayang kita kekurangan ilmu untuk memahami ilmu hidup di tumbuhan sehingga ilmu berkembang meskipun itu ilmu biologi meskipun itu mungkin ilmu yang lainnya yang fisika kita melupakan dimensi kalau pohonan juga itu tungbu nanti saya akan tunjukkan di budaya Indonesia ya bagaimana budaya Indonesia itu punya kearifan lokal yang itu seharusnya bisa kita kembangkan terus jadi nanti di pemerintah.
Aw
