Bekasi, Kicaunews.com – Sebuah insiden tragis menggemparkan warga Kota Bekasi pada hari Minggu, ketika tujuh jasad ditemukan mengapung di aliran Kali Bekasi, tepat di belakang Masjid Al Ikhlas, Perumahan Pondok Gede Permai, RT004/RW008, Jatirasa, Jatiasih. Diketahui bahwa korban yang tenggelam mencapai sembilan orang, sebagian besar adalah remaja asal Cimuning, Setu, dan sekitarnya.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Dani Hamdani, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian telah memeriksa lokasi kejadian dan mengevakuasi para korban. “Kami telah melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara terkait penemuan tujuh jenazah laki-laki di wilayah hukum Polsek Jatiasih,” ujarnya dalam keterangannya. Dilansir dari Liputan6.com
Penemuan ini bermula ketika seorang saksi mata melihat mayat mengapung di sungai sekitar pukul 06.00 WIB dan segera melaporkannya satu jam kemudian. Investigasi awal mengungkapkan bahwa peristiwa ini terkait dengan insiden tawuran remaja yang terjadi pada Jumat malam, 20 September, di sekitar PT. MGM Bosco, dekat pabrik semen merah putih, di seberang Perumahan Pondok Gede Permai.
Menurut laporan, lebih dari 25 remaja yang mengendarai motor berkumpul dengan niat untuk tawuran melawan kelompok dari Cikunir. Namun, sebelum sempat terjadi, polisi berhasil membubarkan kerumunan. Sebagian remaja berhasil ditangkap di lokasi, sementara yang lainnya melarikan diri dengan cara terjun ke Kali Bekasi. Dari 20 orang yang terlibat, 11 berhasil menyeberangi kali, namun sembilan lainnya dilaporkan hilang.
Pada Sabtu pagi, 21 September, 11 remaja yang sempat melarikan diri akhirnya tertangkap setelah bersembunyi di rumah kosong sekitar PGP RW 10. Mereka dilaporkan membawa senjata tajam, dan warga setempat meneriaki mereka sebagai begal.
Sementara itu, upaya pencarian terus dilakukan untuk menemukan sisa korban yang hanyut terbawa arus. Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Priadi Santoso, menyatakan bahwa timnya terus bersiaga di bawah jembatan Kemang Pratama guna mengantisipasi kemungkinan adanya korban tambahan. “Kami masih memantau di titik aliran sungai untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal,” katanya.
Priadi juga menambahkan bahwa kondisi mayat yang ditemukan belum menunjukkan tanda-tanda pembusukan, meskipun wajah korban sudah mulai membengkak. Pihak berwajib telah mengamankan kendaraan, senjata, dan barang bukti lainnya yang berkaitan dengan insiden ini.
(Red)