Indramayu,Kicaunews.com- PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Balongan Indramayu melaksanakan Ground breaking Pelebaran Jalan Sukaurip – Sukareja sebagai upaya realisasi Buffer Zone di kilang tersebut. Kehadiran Buffer Zone bagi KPI merupakan upaya untuk keselamatan kilang dan masyarakat sekitar.
Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, Buffer Zone tidak hanya berlaku di kilang tetapi juga berlaku bagi usaha mulai dari hulu hingga hilir. Perusahaan mengemban tugas penting untuk menjaga ketahanan energi nasional dengan menghasilkan produk BBM berkualitas, namun demikian disaat yang sama harus tetap menjaga keamanan masyarakat sebagai pemangku kepentingan yang strategis.
Nicke menambahkan, penyempurnaan Zona Aman atau Buffer Zone di Balongan, Indramayu ini, menjadi sebuah kewajiban. Penyempurnaan Buffer Zone Kilang Balongan akan melalui beberapa tahapan. Salah satunya adalah pengalihan jalan raya Balongan yang masuk dalam zona prioritas, yang kemudian dialihkan ke Jalan Sukaurip.
Pengalihan jalan yang dilakukan juga akan memastikan beban Jalan Sukaurip sebagai jalan utama/protokol yaitu memperlebar ruas jalan dari 4,5 – 5,5 Meter menjadi 7,2 – 8 Meter sepanjang 2,4 km. Pelebaran jalan diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk masyarakat sekitar, dimulai dari kelancaran arus lalu lintas hingga pertumbuhan dan produktivitas ekonomi.
“Ini adalah pertama kalinya kita mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah yang dipimpin langsung Bupati Nina Agustina bersama Forkopimda untuk pelaksanaan pembukaan Buffer Zone ini. Kerja sama antara BUMN dan pemerintah daerah sangat penting, untuk itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bupati Indramayu bersama Forkopimda dan masyarakat atas dukungannya sehingga bisa melakukan ground breaking,” kata Nicke saat Ground breaking di area KPI RU VI Balongan, Senin (26/8/2024).
Sementara itu Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, Pemkab Indramayu selalu mendukung upaya pemerintah dalam memenuhi ketahanan energi Nasional yaitu produksi 1 juta barel minyak bumi per hari dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari pada tahun 2030. Untuk itu diperlukan sinergi dan kolaborasi dalam pelaksanaan di lapangan. Menurut Nina, ketahanan energi dan ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting karena keduanya berada dan disupport oleh Kabupaten Indramayu.
“Peningkatan produksi tersebut tentu saja akan meningkatkan penerimaan daerah melalui bagi hasil migas yang digunakan untuk pembangunan di Indramayu terutama peningkatan infrastruktur, layanan publik, pemberdayaan masyarakat, serta dukungan kegiatan lainnya yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indramayu,” tegas Nina.
Lebih lanjut Nina menyampaikan bahwa implementasi Buffer Zone di Indramayu diharapkan menjadi contoh bagi perusahaan lain di Indonesia, khususnya perusahaan yang memiliki risiko potensi bahaya bagi masyarakat.
Sementara Diandoro Arifian, Ketua Koordinator PMO Buffer Zone mengatakan bahwa Buffer Zone ini dirancang untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat serta lingkungan sekitar.
“Buffer Zone ini dirancang untuk meminimalisir risiko jika terjadi kebakaran atau ledakan dengan memperluas zona penyangga minimal 50 meter dari pagar luar area operasional. Pekerjaan pelebaran jalan pengganti Sukaurip-Sukaraja adalah bagian dari upaya peningkatan keamanan yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024” jelas Diandoro.
Seusai melaksanakan Ground breaking, selanjutnya Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama Bupati Nina Agustina dan jajaran pejabat Pertamina lainnya melaksanakan peninjauan langsung ke ruas jalan Sukaurip-Sukareja yang akan dilaksanakan pelebaran. (Bd)