Tangerang, Kicaunews.com – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tangerang berkolaborasi dengan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Tangerang, menggelar tes urine pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Tangerang, di Aula Diklat Kitri Bhakti Kab Tangerang, Kamis (23/10/2025).

Tujuan diselenggarakan tes urine tersebut kepada seluruh ASN adalah sebagai tugas pelaksanaan, berdasarkan instruksi Presiden nomor 2 tahun 2020. “Tentang pencegahan penyalah gunaan pemberantasan peredaran narkotika, Gelap Narkotika atau Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4 GN),” ungkap Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tangerang, Bangbang, S. Sos, M.Ap.
Diakui Bangbang, bahwa tes urine yang dilaksanakan tersebut terhadap pegawai ASN lingkup Kab Tangerang. “ Sebanyak 100 orang yang di tes urine hari ini, harapan kita dengan pelaksanaan ini, dapat melakukan deteksi dini, pencegahan terhadap penggunaan narkotika, dan kita berharap juga pegawai Kabupaten Tangerang terbebas dari Narkotika,” ungkap Bangbang.
Terkait dari hasil pemeriksaan tersebut apakah ada yang terindikasi positif atau negatifnya dari narkoba, menurut Bangbang, semua setelah dilakukan pemeriksaan oleh BNK Tangerang. “Untuk saat ini kita baru mulai pengetesannya, kita nunggu laporan dari BNK seperti apa? Kalaupun umpamanya ada yang terindikasi, dan didalamnya ada BNK,” ucap Bangbang.
Menurut Bangbang, peserta ini diharapkan untuk menyampaikan secara terbuka, apa yang dikonsumsi pada pagi hari ini, dan termasuk tadi malam, karena itu bisa terdeteksi pada saat tes urine ini.
Ketua BNK Tangerang menjelaskan, dalam menentukan hasil dari tes urine tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama. “Jadi seperti langsung gak repot, jadi pemeriksaan ini yang namanya repid test, sebentar, gak lama cuman beberapa menit sudah ada hasilnya,” jelas Dedi. Tapi katanya pihak BNK juga harus konfirmasi ulang, karena Jangan sampai ada yang langsung positif langsung terindikasi narkoba.“Makanya bila terbukti hasil test ada yang positif, kita harus melakukan konfirmasi ulang, jangan langsung, Nah Pakai Narkoba!? Karena ada tuju parameter, lalu kita lihat dari tuju parameter ini banyak yang positif,” ujarnya.Hal itu menurut Dedi, bila ada yang positif, jangan langsung memprediksi bahwa orang tersebut positif narkoba.
“Karena bila orang yang sedang meminum obat-obatan dari dokter juga bila di tes sprinding juga akan langsung terdeteksi positif, makanya kita harus melakukan konfirmasi ulang nanti hasilnya baru kita sampaikan kepada bKPSDMD,” tandas Dedi.
Selanjutnya menurut Dedi, seandainya dari pemeriksaan sebanyak 100 peserta pegawai ASN tersebut ada yang benar-benar positif narkotika,“Pihak kami akan menyerahkan langsung kepada pihak BKPSDMD tindakan selanjutnya, dan kami akan melakukan rehabilitasi bagi para pecandu narkoba,” pungkas Dedi.
Trs


















