Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
News

Reuni Alumni HMI Jakarta di Kediaman MS Kaban , Celoteh Abah Dukung Komitmen Prabowo Stabilitas Supremasi Sipil

120
×

Reuni Alumni HMI Jakarta di Kediaman MS Kaban , Celoteh Abah Dukung Komitmen Prabowo Stabilitas Supremasi Sipil

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kicaunews com-jakarta –
Mantan Menteri Kehutanan Haji Malem Sambat (HMS) Kaban menjadi tuan rumah reuni besar Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta Cilosari 17, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Acara reuni ini digelar di kediaman pribadi MS Kaban di Perumahan Budi Agung, Tanah Sereal, Bogor, pada Sabtu lalu, 19 Oktober 2025.

Example 300x600

Sedikitnya 400 alumni HMI Cabang Jakarta dari berbagai angkatan hadir dalam acara yang disebut sebagai reuni akbar setelah 40 tahun berpisah. Mereka mengenang kembali masa-masa perjuangan HMI di tengah konflik internal tahun 1987, ketika organisasi tersebut terpecah menjadi dua kubu karena perbedaan sikap terhadap Asas Tunggal Pancasila.

“Ini bukan sekadar reuni, tapi momentum merekatkan kembali persaudaraan setelah puluhan tahun berpisah karena perbedaan,” ujar HMS Kaban dalam sambutannya. Ia juga menegaskan pentingnya semangat antikorupsi dan dukungan terhadap pemerintahan yang bersih. “Kami Alumni HMI Jakarta mendukung Pak Prabowo sebagai Presiden untuk menegakkan pemerintahan yang bersih dari korupsi,” tegas Kaban disambut tepuk tangan hadirin.

Kaban, yang kini telah memiliki 16 cucu, tampak menjadi pusat perhatian dalam acara tersebut. Ia bahkan disebut mengungguli popularitas sejumlah tokoh lain yang hadir, seperti Prof. Eggi Sudjana .

Sementara itu Celoteh Abah aktivis 98 yang dikenal Ade Adriansyah Utama SH MH yang juga Mantan Sekretaris Umum HMI Cabang Jakarta sebelum resmi di Mekarkan menjadi 6 wilayah dan aktif sebagai Direktur Eksekutif Komite Pendukung dan Pengawas Presisi (KP3) Polri Menegaskan dirinya adalah kader HMI yang awalnya di godok dalam pertarungan pergerakan melawan rezim orba dan reformasi ingin kader HMI dan alumninya mendukung supremasi sipil di era Pemerintahan Prabowo Subianto.

Bahwa celoteh Abah KP3 di acara Kami dan aktivis lintas generasi bilang presiden Prabowo itu sipil yang paling sipil . Karena histori Prabowo sangat sentimentil sejarah terkait beliau seorang militer yang pernah di kecewakan dibuang dan di jauhkan dari militer , begitu juga di politik dan partai perjalanan sejarahnya . Dan saat ini beliau presiden maka tidak lah mungkin beliau akan berkhianat ttg reformasi dan hasilnya yaitu supremasi sipil dan polri. Terkait polri. Selama posisi 10 tahun lalu sebagai alat kekuasaan dan sekarang presiden Prabowo berkepentingan menarik semua keranah fungsi dan tugasnya sebagai sipil yang menjalankan fungsi ketertiban masyarakat dan penegakkan hukum.

Termasuk mengawal demokrasi sipil dan tidak mengembalikan Militerisme sebagai karakter negara dan institusi polri. Sementara figur jenderal Sigit tentu ada beberapa penjelasan dan kenapa masih di pertahankan oleh Prabowo karena dibutuhkan utk mengakhiri terlalu banyak cerita yang wajib di benahi sebagai tanggung jawab kepemimpinan Sigit bersama Prabowo agar menempatkan polri loyal dan bekerja untuk negara dan mempersiapkan polisi masa depan yang ideal.menurht penulis buku polisi masa depan kado untuk Prabowo.

Ade Adriansyah menegaskan , Intinya saya sampaikan Prabowo tetap membutuhkan Polri sebagai kekuatan penuh dia mengawal demokrasi dan Kamtibmas penegakan hukum .

Reformasi yang di ddorong juga perlu penguatan dan masukkan .

Maka saya pribadi pun melakukan kritik dan dukungan tentu utk mendukung beliau agar komitmen konsisten sebagai pemimpin sipil dan utamanya saya mendorong isu stabilitas lewat Supremasi sipil . Termasuk kepemimpinan di Polri dan institusi . Dan berharap polri di bawah presiden dan tugas tugas pokoknya mampu mengawal pemerintahan Prabowo dan menciptakan isu stabilitas dan Kamtibmas bersama rakyat.

Kita harus tetap dukung Prabowo Penutup Ade mantan sekum cilo terkahir
Dalam reuni itu, para alumni juga mengenang sejarah panjang markas HMI di Jalan Cilosari 17 yang memiliki nilai historis tinggi. Gedung tersebut dulunya merupakan markas Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) yang terafiliasi dengan PKI pada 1965, sebelum akhirnya diambil alih oleh HMI dan kini menjadi tanah wakaf di bawah Yayasan Cilosari 17 yang dipimpin oleh Akbar Tanjung.

Acara reuni yang awalnya direncanakan hanya dihadiri 35 orang dari angkatan 1980-an itu, ternyata meluas menjadi ajang temu lintas generasi. biarlah perbedaan masa lalu menjadi pelajaran, bukan pemisah,” ujar Kaban.

Banyak tokoh hadir dalam acara tersebut, di antaranya Prof. Tb Massa, Prof. Firdausyam (Universitas Nasional), Prof. Valina Singka Subekti, DR. Hj. Tati Hartimah (Forhati Nasional), Selphiana (Forhati DKI), Nurmala Dewi, Ustaz Mukhsin (STTN), Yanzi Sofyan Panigoro, Adnan Alham, Drs. Balawi Muad (IKIP), M. Abudan (Untag), Urip (PPD), dan Hariman Siregar.

Dua anggota DPR yang juga alumni HMI DKI, Ardiyan dari Fraksi Gerindra (Jayabaya 1999) dan Hermanto, mantan anggota DPR dari PKS yang kini menjabat Pimpinan KAHMI Rayon UNKRIS.

Selain ajang silaturahmi, para alumni juga menyepakati agenda lanjutan, antara lain Gerak Jalan Sehat KAHMI Jaya yang akan digelar pada 25 Oktober 2025 pukul 06.30 WIB di Sekretariat KAHMI Jaya/KNPI DKI Jakarta, Jalan Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, serta peresmian Masjid Cilosari 17 pada 5 Februari 2026.

“Semoga tanah wakaf Cilosari yang sangat strategis bisa menjadi pusat kegiatan dan ekonomi umat, mungkin juga tempat nongkrong alumni ujar Kaban menutup sambutannya dengan senyum.(AW)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *