PANGANDARAN-kicaunews.com, Ari Hidayat Warga Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran keluhkan pelayanan buruk ketika dirinya berobat di Puskesmas Parigi.
Ari Hidayat mengungkapkan, kejadian bermula ketika dirinya mengalami kecelakaan saat mengendarai motor sekitar tanggal 26 September lalu yang membuat kaki sebelah kanan sobek, lalu dirinya mendatangi Puskesmas di Parigi untuk berobat.
Ari menambahkan, sesampainya di puskesmas, saya pun mendapat perawatan dan tindakan dari petugas, luka yang dideritanya pun di jait, jelasnya.
“Namun setelah tenggang waktu sebulan lebih, tepatnya pada hari Kamis tanggal 7 November 2024, kaki saya kembali bengkak, yang lebih ngerinya lagi saat saya pijin terlihat ada baud di dalam bekas luka yang dulu pernah di obati”, terang Ari
Karena panik lanjut Ari, Saya langsung mendatangi Puskesmas Parigi lagi, dan minta pengobatan. Namun pihak Puskesmas Parigi menyuruh Saya untuk berobat ke RSUD Pandega tanpa di bekali surat rujukan.
“Dua kali saya datang ke Puskesmas Parigi untuk meminta rujukan, namun tidak dikasih, pihak Puskesmas hanya menyampaikan, datang saja ke UGD Pandega, gak usah pake rujukan”. papar Ari.
“Saya pun tak pikir panjang, langsung datang ke UGD Pandega, saat di periksa dokter di dalam kaki Saya yang luka kedapatan ada satu baud. Dokter langsung ambil tindakan untuk mengeluarkan baud tersebut”. ungkap Ari.
“Saya di rawat di Pandega selama 3 malam dan dikenakan biaya sebesar Rp 6.748.236.00 (Enam Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Dua Ratus Tiga Puluh Enam Rupiah)”. jelasnya.
“Menyikapi kejadian itu Saya hanya ingin menyampaikan, seperti ini kah pelayanan kesehatan di Puskesmas Parigi, saya hanya berharap kejadian serupa jangan sampai terulang kepada pasien-pasien yang lain”. pungkas Ari dengan nada kecewa.
***NZ***