Tapsel, Kicaunews.com – Linangan air mata Bidasari Simanjuntak, Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan, yang mengalami musibah kebakaran rumah di Desa Biru pada Kamis (19/9/2024), tampak jelas.
Kepada mantan Bupati Tapsel Syahrul M. Pasaribu, yang datang mewakili Tim Bersama Gus dan Syahbuddin (BAGUSI) sekaligus mewakili Yayasan Haji Hasan Pinayungan, Jum’at (20/9/2024) pagi, ia ceritakan kronologi musibah yang menimpa keluarganya,
Ketika musibah itu, ia dan suami sedang berada di ladang. Dua putri dan seorang putranya sedang bersekolah. Rumah semi permanen itu sama sekali tidak ada yang menunggui.
‘Semuanya habis dan tidak ada yang tersisa, pak. Saat ini kami tinggal menumpang di rumah saudara,” kata Bidasari yang sudah delapan tahun memimpin BKMT Kecamatan Aek Bilah itu, sembari menyeka air mata.
Pasca kebakaran, putrinya yang bersekolah di Madrasah Aliyah dan SMP IT Darul Hasan Padangsidimpuan serta putranya yang di Pondok Tahfidz Baiturrahman Biru, sudah pulang dan tinggal bersama mereka.
“Kami tidak punya rumah dan perlengkapan rumahtangga lagi, pak. Semua hangus dilahap api. Namun kami yakin, Allah memberikan cobaan ini, tentu ada hikmah terbaik di kemudian hari,” ujarnya.
Bidasari, putri mantan Ketua MUI Kecamatan Aek Bilah, almarhum Pangulu Simanjuntak yang semasa hidupnya akrab disapa Walikota, berterimakasih atas kehadiran Syahrul M. Pasaribu yang merupakan sahabat almarhum ayahnya.
Ia berterimakasih atas bantuan Tim BAGUSI Tapsel dan Yayasan Haji Hasan Pinayungan. Sekaligus mendoakan yang terbaik bagi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu dan Jafar Syahbuddin Ritonga, serta bagi para pendiri yayasan.
Bidasari dan suaminya Julpan Rambe yang juga wakil Ketua BPD Desa Biru, minta doa agar mampu menghadapi cobaan ini. Tetap diberikan-NYA kesehatan serta kekuatan menuju perjalanan hidup yang lebih baik.
Syahrul Pasaribu, mantan Bupati Tapsel dua periode, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Julpan dan Bidasari yang baru saja ditimpa musibah.
Begitu mendengar kabar musibah, katanya, segera malam harinya ia langsung bertolak ke Sipagimbar Saipar Dolok Hole, meski harus menempuh perjalanan yang cukup jauh
“Setelah rapat di Tim BAGUSI dan Yayasan Haji Hasan Pinayungan, kami langsung ke Sipagimbar. Dengan harapan besok paginya bisa hadir di Aek Bilah ini dan bertemu putri sahabat saya yang mengalami musibah,” jelas Syahrul.
Kepada korban musibah, Syahrul dan Herman Ritonga serahkan santunan Tim BAGUSI Tapsel dan Yayasan Haji Hasan Pinayungan. Harapannya, bantuan ini dapat membantu meringankan beban korban, dan dapat menyemangati perjalanan hidup yang baru.
“Kirim salam pak Gus Irawan Pasaribu dan pak Jafar Syahbuddin Ritonga. Juga salam dari para pendiri Yayasan Haji Hasan Pinayungan. Semua turut berduka atas musibah ini, semoga ke depannya kita meraih sukses dan dijauhkan dari marabahaya,” tutup Syahrul pendiri BKMT Tapsel itu.
Turut mendampingi tim BAGUSI dan YHPP di penyerahan bantuan itu Muliadi Simanjuntak mantan Kades Biru dan tokoh masyarakat Yusuf Pohan serta dihadiri dua anak keluarga yang tertimpa musibah, Aulia Syahfitri Rambe dan Fauzan Zaman Rambe. (Sy)