Kicaunews.com — Lembaga Survei Nasional (LSN) baru-baru ini merilis hasil survei elektabilitas tiga calon presiden (capres) untuk pemilihan presiden di Indonesia. Hasil survei yang dirilis pada tanggal 1 September 2023 ini menunjukkan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, masih menduduki posisi teratas dalam perolehan suara, mengungguli dua pesaing utamanya.
Survei tersebut dilakukan mulai dari tanggal 14 hingga 24 Agustus 2023 di 38 provinsi di seluruh Indonesia, melibatkan sebanyak 1.420 responden. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling).
Dengan margin of error sekitar +/- 2,6% dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95%, survei ini memberikan gambaran yang cukup akurat tentang preferensi pemilih. Data dikumpulkan melalui wawancara telepon oleh tenaga terlatih dengan bantuan kuesioner.
Awalnya, responden diberi pertanyaan terbuka (top of mind), dan tiga nama yang paling banyak disebut oleh responden adalah Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kemudian, dalam pertanyaan tertutup yang diberikan kepada responden, Prabowo, Ganjar, dan Anies kembali mendapat dukungan terbanyak dari pemilih.
Hasil survei menunjukkan bahwa jika pemilihan presiden diadakan saat ini dan hanya ada tiga calon yang bersaing, Prabowo Subianto memimpin dengan perolehan suara sebesar 40,7%, diikuti oleh Ganjar Pranowo dengan 31,4%, dan Anies Baswedan dengan 22,1%. Sebanyak 5,8% responden menyatakan tidak tahu.
Direktur Eksekutif LSN, Dr. Gema N Bakry, mengomentari hasil survei ini dengan menyatakan bahwa dominasi Prabowo atas pesaingnya tetap signifikan, bahkan jika pemilihan hanya diikuti oleh tiga calon.
“Dominasi Prabowo atas para kompetitornya tetap signifikan apabila Pilpres hanya diikuti tiga capres saja,” ujarnya.
Dalam simulasi “head to head” antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo untuk putaran kedua pemilihan presiden, Prabowo tetap unggul dengan perolehan suara sebesar 53,2% dibandingkan dengan 39,1% untuk Ganjar Pranowo. Sebanyak 7,7% responden menyatakan belum memutuskan pilihan.
Lanjut Direktur Eksekutif LSN, Dr. Gema N Bakry, menjelaskan, bahwa Analisis menunjukkan selisih elektabilitas yang signifikan antara Prabowo dan Ganjar mungkin disebabkan oleh fakta bahwa suara pendukung Anies Baswedan lebih cenderung menuju Prabowo daripada Ganjar. Dengan kata lain, jika Anies tereliminasi di putaran pertama, mayoritas pendukungnya cenderung memberikan suara untuk Prabowo di putaran kedua.
Survei ini memberikan gambaran awal tentang preferensi pemilih menjelang pemilihan presiden yang akan datang, namun perlu diingat bahwa situasi politik dapat berubah seiring berjalannya waktu dan peristiwa-peristiwa politik yang terjadi di Indonesia.
(/Red)