KICAUNEWS.COM JAWA BARAT- Pengurus Pusat Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia (PP PGM Indonesia) ucapkan terimakasih kepada Pemerintah terutama atas perhatian Presiden Joko Widodo terhadap nasib dan kesejahteraan guru Indonesia terutama guru madrasah atas terbitnya SK Pegawai Pemerintah atas perhatian dengan Perjanjian Kerja (PPPKK) Guru Madrasah oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada jajaran di Kemenag RI terkhusus kepada Menteri Gus Yaqut Chalil Qoumas, juga Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, atas perhatian untuk peningkatan rekognisi guru yang selama ini telah mengabdi untuk pencerdasan anak bangsa,
“Rasa syukur dan ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Pemerintahan Presiden Jokowi dan juga Jajaran tinggi di Kemenag RI khususnya Menteri Gus Yaqut Chalil Qoumas, dan Dirjen Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani atas pengangkatan guru madrasah yang sebelumnya berstatus tenaga honorer menjadi PPPK. Tentu atas terbitnya SK ini saya yakin, kesejahteraan guru madrasah terjamin”, ucap Deden, S.Ag, S.Pd, M.Si melalui wawancaranya, (Jumat, 17/8),
Wakil Sekretaris Jendral PGM Indonesia Deden mengatakan setelah pengangkatan honorer Guru Madrasah menjadi pegawai PPPK masih ada beberapa poin yang masih menjadi pekerjaan rumah terutama di daerah. Seperti, penempatan Guru yang sangat jauh dari tempat usulan, pendistribusian tenaga guru yang salah, dan kebutuhan guru mata pelajaran tertentu di beberapa madrasah yang belum tercukupi.
Menanggapi hal itu, PGM Indonesia berharap Kemenag segera selesaikan persoalan baru tersebut.
“Jadi ada beberapa guru di daerah Jawa Barat yang baru diangkat menjadi tenaga PPPK ditempatkan sangat jauh dari tempat usulannya. Pada kasus di Jawa Barat, usulan awalnya di Kab. Cianjur sementara penempatannya di Kab. Tasik, belum lagi yang dari Bogor ke Bandung. tentu itu kita tahu itu bukan jarak yang dekat”-ucap Deden
Lanjut. Deden beberkan beberapa kasus lain, ia menjelaskan, pendistribusian guru yang kurang tepat. Misalnya, Madrasah ini butuh guru Fisika, yang hadir malah guru Biologi. Dan ia mengaku Itu terjadi di berbagai daerah.
Calon Doktor Manajemen pendidikan Universitas Islam Nusantara Bandung Deden, berharap Kemenag segera menuntaskan persoalan baru yang muncul. Menurutnya, perlu ada pendistribusian ulang soal kebutuhan guru untuk madrasah.
“Saya kira untuk menyelesaikan persoalan itu, kita berharap kepada Kemenag untuk melakukan pendistribusian ulang tenaga PPPK” -tutup Deden,
Ditempat yang lain, senada Yaya Ropandi Ketua Umum PP PGM Indonesia menambahkan, untuk selanjutnya program PPPK ke depan bisa diberikan untuk guru yang mengajar di lembaga pendidikan swasta, dan PGM indonesia siap untuk mengawal itu.
“PGM Indonesia berharap selanjutnya program PPPK ke depan bisa diberikan kepada guru yang mengajar di lembaga pendidikan swasta. Dan tentu demi kesejahteraan guru, PGM Indonesia siap mengawal apabila program itu berjalan”, -pungkas Ketua Umum PGM Indonesia Yaya Ropandi (18/08)