JAKARTA, KICAUNEWS.COM– Para driver ojek online yang terdiri dari Gojek, Grab, Uber, dan Atrans. Mereka tergabung dalam Forum Komunikasi Driver Online Indonesia ( FKDOI) Untuk Menjaga silaturahmi antar sesama driver, FKDOI mengadakan kegiatan peringatan Sumpah Pemuda pada hari Minggu, 5 November 2017, yang bertempat di Batavia Market, kawasan Kota Tua, dengan tema ” Fenomena Transportasi Online; Antara Kebutuhan dan Persaingan”.
Adapun acara puncak dari FKDOI tersebut ialah diskusi panel yang dihadiri oleh, pihak Kemenhub yang diwakili oleh bapak Dr. Syafrin Liputo, MT (Ka.Subdirektorat), Jakarta Transportasi Council ibu Aully Grashinta, M.Si, Psi, dan pengamat transportasi bapak Asas Tigor Nainggolan, SH, MSi.
“Kami, FKDOI sudah mengundang semua pihak aplikator, namun mereka menolak untuk hadir.” Ujar M. Rahman Tohir SH. ketum FKDOI.
Acara diskusi dibuka oleh bapak Syafrin dengan memberi penjelasan persoalan polemik ojek online sebagai alat transportasi.
“Kemenhub sangat berhati-hati dalam mengeluarkan peraturan roda dua sebagai alat transportasi. Hal tersebut masih dalam kajian kami.” Ujar pak Syafrin.
“Para driver online masih belum jelas status kemitraannya dengan pihak aplikator.” Menurut Bu Aully.
“Masyarakat masih membutuhkan jasa ojek online, dan sudah seharusnya hal ini menjadi perhatian serius dari pemerintah.” Lanjutnya.
Sebagai pengguna dan pengamat transportasi tidak ketinggalan bapak Azas memberi komentar soal fenomena ini.
“Kalau pemerintah mengakui adanya ojek online, seharusnya buat peraturan soal ojek online. Jika tidak, tutup dan tangkap para driver ojek online!.” Komentar pak Azas.
“Saya siap mendukung para driver ojek online untuk membuat regulasi.” Tambah beliau.
Sesi diskusi berlangsung anti klimaks karena absennya pihak aplikator.
Kegiatan yang diadakan oleh FKDOI tersebut diakhiri dengan makan bersama dan penampilan dari Opah Atta salah satu senior dalam ojek online.
“Harapan saya, semoga pemerintah bisa secepatnya mengeluarkan peraturan tentang ojek online, agar semua bisa sejahtera.” Ujar Opah Atta mengakhiri penampilannya.
Laporan Jurnalisme Warga Oleh: A. Arif
Respon (1)